Sabtu, 29 September 2012

SEJARAH ICT

ICT; Information, Communication Technology

Tahukah Anda, sampai dengan hari ini ada lebih dari 2 miliar pelanggan telepon genggam di dunia, baik yang GSM ataupun yang CDMA?

Hampir semua dari kita lahir pada jaman 'kuda gigit besi', alias sepur lempung, di mana pesawat telepon sendiri merupakan kemewahan tersendiri waktu itu. Keluarga yang memiliki sambungan telepon kelihatan wah sekali. Telepon yang masih bentuk standard bulat besar, walaupun ada juga pengguna telepon di Indonesia sejak jaman penjajahan sampai awal kemerdekaan yang masih mendapati telepon klasik seperti di gambar berikut ini.

Telepon Jadul & Telepon Klasik















Jaman saya kecil dulu, sambungan telepon merupakan kemewahan tersendiri, baru di bangku SMA lah rumah kami tersambung pesawat telepon. Bukan karena langka di masa itu, tapi hanya dengan pembayaran ‘khusus’ sambungan telepon bisa tersambung. Sejak itu pesawat telepon bergulir dengan design yang cukup cepat dan revolusioner, dari sekedar bunyi “kring” sampai ke bunyi banyak melody.

Di akhir tahun 80'an kalau tidak salah mulailah telepon genggam muncul. Penampakan telepon genggam pertama buat saya adalah di film-film Hong Kong ketika itu, di mana boss-boss mafia menenteng telepon yang super gede, sementara anak buahnya yang membawa battery yang minta ampun ukurannya, kayak model koper kecil yang dijinjing ke mana-mana. Sampai-sampai dalam bahasa Mandarin, awalnya telepon genggam ini disebut dengan Da Ge Da (baca: ta ke ta), karena boss mafia biasa dipanggil “da ge” alias abang besar, sehingga teleponnya disebut dengan da ge da. Tapi saat ini sudah memiliki istilah yang pas yaitu Shou Ji (baca: sou ci), yang artinya telepon genggam. Inilah bentuk telepon genggam di masa-masa awal perkembangannya.

Telepon Genggam Antik

Kemudian perkembangan telepon genggam menjadi tidak pernah terbayangkan siapapun. Di pertengahan 90'an, merek-merek klasik dan legendaris bermunculan, ada Motorola dengan flip, seri 8400, 8500 dan 8700 yang klasik, Nokia 'batu bata', Ericsson 388 legendaris. Kemudian bergulir dengan Nokia 'pisang', telepon genggam 'bercelana' pertama kali. Kemudian Motorola V series, disusul dengan Nokia legendaris seri 5, ada 5110 dan bunglon 6110, disusul dengan Nokia seri 8 yang chrome cover dengan 'celana' yang bisa dipelorotkan atas dan bawah.

Dan legenda Nokia berikutnya 8210 dan 8250. Dan setelah itu perkembangan telepon genggam sudah tidak bisa diikuti lagi. Impian layar berwarna, yang dipelopori oleh merek yang sudah hilang Siemens, dengan S10'nya, kemudian sekarang kualitas warna yang setara dengan layar laptop, dan bahkan menggabungkan digital camera dengan telepon genggam, yang dulunya merupakan impian siang bolong, sekarang menjadi kenyataan yang luar biasa. Kualitas 5 megapixel dengan koneksi 3.5G sudah bukan barang aneh lagi sekarang ini.

Di Jepang dan Korea Selatan saat ini merupakan tempat di bumi yang teknologi telepon genggam paling canggih di dunia. Streaming, videophone, sudah bukan hal aneh lagi di 2 negara itu. Sementara itu China diprediksi akan menjadi yang terdepan dalam bidang ini, melontarkan wacana akan segera meluncurkan teknologi 4G bisa dipastikan jika memang terjadi, China akan segera melompat jadi yang terdepan dalam hal komunikasi masa depan.

Di Indonesia terdapat sekitar 100 juta lebih pengguna telepon genggam, dan diperkirakan akan menjadi 2x lipat dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun. Kemungkinan lebih dari 100 juta sambungan telepon seluler di Indonesia, karena rata-rata memiliki 2 atau 3 nomer. Dari 100 juta pelanggan tsb, sekitar 10% adalah anak-anak, yang menggunakannya untuk social networking, sms dan chatting.

Pertumbuhan telepon genggam menjadi fenomena luar biasa dalam kurun waktu 2000 – 2004 di seluruh dunia, ledakan yang fenomenal terjadi di berbagai negara:

  • Di Eropa pertumbuhan tertinggi di Belarus sebesar 4.880%
  • Di Asia pertumbuhan tertinggi di Suriah sebesar 6.950%
  • Di Australia & Ocenia tertinggi di Tonga sebesar 7.950%
  • Di Amerika Utara tertinggi di Cuba sebesar 300%
  • Di Amerika Selatan tertinggi di Ecuador sebesar 569%
  • Di Afrika tertinggi di Aljazair sebesar 4.933%

Sekilas data dan fakta:
  • Siemens adalah perusahaan telepon seluler yang membuat telepon genggam dengan layar warna, yaitu S10, dengan 4 warna dasar, merah, hijau, biru dan putih.
  • Telepon genggam pertama untuk outdoor juga dipelopori oleh Siemens dengan S10 Active, yang dilengkapi dengan perlindungan terhadap guncangan, debu dan cipratan air.
  • Masih belum semua, telepon genggam slide (bukan 'bercelana' seperti Nokia) juga dibuat oleh Siemens, yaitu SL10.
  • Demikian juga telepon genggam pertama dengan full GPS support adalah Siemens SXG 75.
  • Kemungkinan besar juga telepon genggam pertama dengan MP3 player dan external memory card support, yaitu Siemens SL45.
  • Sayang sekali, walaupun Siemens memimpin dengan temuan teknologi dan inovasi, divisi telepon genggam tidak dapat bertahan dari serbuan dan hajaran pabrikan nomer satu dunia saat ini, Nokia, di tahun 2005, Siemens harus merelakan divisi telepon genggamnya diakuisisi oleh BenQ, perusahaan Taiwan, dan BenQ mendapat hak menggunakan merek Siemens selama 5 tahun.
  • Namun demikian, BenQ – Siemens (merek baru yang diusung) juga tidak begitu sukses di pasaran, terlibas dengan merek-merek yang lebih mapan Motorola dan Sony Ericsson (merger juga dari Sony dan Ericsson).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar